Dukun Cilik Ponari & Batu Kuning Keramatnya Berhenti Praktek

Dukun cilik Ponari asal Jombang akhirnya menutup praktek pengobatan yang selama 3 minggu cukup menyita perhatian media dan sebagian masyarakat Indonesia, bocah kelas 3 SD yang mendapat batu ajaib saat tersambar petir ini memilih kembali sekolah setelah 3 pekan sibuk mengobati puluhan ribu pasien yang setiap hari datang berobat kepadanya.

Namun anehnya, ternyata belum ada bukti sama sekali bahwa pasien yang berobat ke Ponari berhasil disembuhkan, seperti pemberitaan Tempointeraktif:

Selama tiga minggu pasien Ponari berjumlah ribuan. Mereka mengalir dari berbagai kota di Jawa Timur. Ponari memberi obat pasiennya dengan cara mencelupkan batu yang diperolehnya saat disambar geledek. Sejauh ini belum ada bukti pasien yang diobati Ponari sembuh. (Sumber: Tempo Interaktif Peraktif Dukun cilik distop, Ponari ingin sekolah lagi).

Jika memang tidak ada bukti pasien Ponari sembuh, lalu kenapa begitu banyak orang bagai hujan deras yang berobat kepadanya? Ini merupakan pertanyaan besar. Tentulah orang akan berobat jika sang dukun terbukti manjur, bagaimana jika dukun tersebut belum terbukti kemanjurannya, namun pasiennya berjubal jumlahnya, hingga ada yang tewas karena kelelahan ngantri?

Satu-satunya penyembuhan yang berhasil dilakukan Ponari menurut yang saya baca, ialah saat tetangganya sakit panas, Ponari kemudian memberinya air yang terlebih dahulu dicelupkan sang batu kramat berwarna kuning, setelah itu berita menyebar luas hingga seluruh Indonesia.

Ternyata di tahun 2009 ini masih sangat banyak rakyat Indonesia yang polos, percaya begitu saja tanpa melihat buktinya. Atau mungkin karena mereka yang berobat ke dukun Ponari kebanyakan orang miskin, sehingga condong ke pengobatan alternatif tanpa perlu melihat buktinya, karena biayanya relatif murah.

Dengan kata lain, orang miskin mencari pengobatan berbau mistis dan irasional, karena murah.

Hal ini seharusnya sebagai cemeti bagi dunia pengobatan medis moderen yang semakin sulit terjangkau karena mahalnya. Begitu juga dengan pemerintah, harus banyak belajar dalam membenahi layanan kesehatan bagi warga tidak mampu.

Terlebih lagi pengobatan dukun Ponari conderung kepada kemusryikan dan syirik adalah dosa yang tidak terampuni. Tentu pasien yang berobat ke Ponari ainul yakin bahwa batu Ponarilah yang menyembuhkan mereka dan mereka menaruh keselamatan padanya. Hal ini tentu sangat bertentangan kepada tauhid, Laa Illaha Illallah bahwa Tiada apapun yang wajib disembah, dipertuhankan juga menaruh keselematan kecuali Hanya Kepada Allah.

Kemunculan batu Ponari setidaknya membuktikan bahwa umat masih lemah moral, keimanan dan ekonominya.

Dan apabila batu kungin Ponari memang mempunyai daya penyembuhan, tentulah itu berasal dari Allah SWT yang menciptakan dan mengijinkannya dan tentunya semata-mata membuktikan akan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, sehingga semakin mempertebal tingkat keimanan. Semoga kita yang beriman dan berilmu, dapat menarik pelajaran dan hikmah dari fenomena tabib cilik Ponari asal Jombang ini.

Sampai jumpa diposting berikutnya & wassallam.


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Dukun Cilik Ponari & Batu Kuning Keramatnya Berhenti Praktek"

Posting Komentar

Mohon Kritik dan Sarannya yah,Terima kasih..

by : Đąųş ηýąτą βąηδ